Sabtu, 12 November 2011



SERIGALA MALAM adalah sebuah band toughguy hardcore New Yorkstyle dari Jogja yang belum bisa dibilang lama tapi jam terbangnya gila-gilaan! SERIGALA MALAM termasuk salah satu potensi besar yang lahir dari YKHC. Di beberapa kesempatan (melalui beberapa media) mereka sering menggunakan jargon semacam “negative hardcore”. Namun rasanya primitif sekali kalau pertemanan hanya dipisahkan oleh jargon-jargon semacam itu. Itu sebuah pilihan, dan mereka memilih itu. Jadi, it’s no problem at all. Saat ini mereka sedang mempersiapkan album (full length). Dan ini merupakan kontribusi tersendiri bagi scene hardcore tanah air, YKHC khususnya. Cukup segini pengantarnya, langsung baca interview dengan SERIGALA MALAM di bawah ini…

Hai teman-teman SERIGALA MALAM!! Pa kabar nih? Boleh minta waktunya sedikit untuk interview.. Hehe!
Silahkan brother… Hehe!


Silakan perkenalkan masing-masing anggota SERIGALA MALAM beserta kesibukan atau aktivitasnya…
Komeng: Komeng pada vokal, kesibukan sehari-hari harusnya kuliah di ADVY , tapi akhir-akhir ini lagi males, lebih banyak di kos aja, merawat ikan laut di akuarium. Akhir-akhir ini juga lagi sering ke pantai. Menggambar dan mendesain. Sepertinya baru itu aja kesibukan saya.
Krisna: Saya Chrisna Bagus Puspowijoyo a.k.a Bagong, masih sibuk kuliah.
Niko: Saya Nikodemus Pratama, masih aktif di Peach6012 (recording studio, red), kuliah, dan maen Mafia Wars.
Jiong: Saya masih aktif di ANGGISLUKA, baru wisuda, dan akan pulang kampung ke Cina pertengahan tahun ini.
Mario: Saya Githrue Mario pada gitar, sekarang tinggal di desa kecil di selatan Jogja yang tenang dan masih alami dan meninggalkan kehidupankota Jogja hari ini yang super crowded. Sekarang lagi sibuk bercocok-tanam di sawah belakang rumah, merawat vespa, dan mengembangkan bisnis mechandise OVERCOME MERCH, bisa di cek di www.overcomemerch.wordpress.com, dan juga sedang berusaha merampungkan album full length THIS HEART yang tersendat-sendat sampai sekarang. Jadi promo mas, hahaha! (Hehehe, gapapa Mario. Kanbiar orang-orang juga pada tau. Hehe! Red)

Untuk deskripsi pembaca, tolong ceritakan sedikit sejarah lahir dan berkembangnya SERIGALA MALAM..
Komeng: SERIGALA MALAM (SM) terbentuk pada sekitaran tengah tahun 2008, saya lupa tepat nya, masih hijau, hehe! Formasi awal SM pada waktu itu adalah: saya sendiri pada vokal, Krisna pada bass, Cherys pada lead guitar yang terpaksa keluar dari SM sebelum proses pembuatan EP pertama dikarenakan keharusan untuk serius ber-kuliah, Angger pada gitar yang juga terpaksa keluar setelah launch EP dikarenakan beberapaiternal problem, dan Egeng drum, yanf keluar dikarenakan serius dengan band industrialnya GODMODE.
Visi awal terbentuknya sm adalah keinginan saya untuk membentuk sebuah band hc yang banyak berinfluens pada NYHC, yang notabene di YK sendiri masih jarang pada waktu itu, memang ada beberapa band lama yg memiliki sedikit banyak pengaruh NY dalam band mereka, tapi saya ingin membentuk sesuatu yang benar-benar berat dan NY, hehe! Sedikit egois memang, tapi saya suka, Kemudian saya mencoba untuk membentuknya, dan sampai sekarang dapat dilihat, inilah kami dengan pola pikir kami dan seberapa besar pengaruh NYHC bagi band kami ini. Banyak juga kendala yang harus kami hadapi untuk terus mempertahankan band yg masih seumur jagung ini, baik dari luar ataupun dari dalam band sendiri, dan mau tidak mau perombakan demi perombakan dalam formasi band ini pun berakhir pada: Saya (vokal), Krisna (gitar), Jionk ‘ANGGISLUKA’ (bass), Niko ‘Peach6012’ (drum), dan Mario ‘THIS HEART’ (adisional gitar). Kami juga telah merilis EP kami pada 13 Februari 2009 lalu dengan title “Our movement Its Our Pride” berisikan 7 track, dan ada 1 cover track dari MADBALL di dalemnya. Tapi karena saya merasa kurang puas dengan karakter vokal saya pada first versiontersebut, saya kembali me-retake untuk mencari karater vokal yang lebih pas untuk musik SM, dan second edition EP “Our Movement Its Our Pride” kembali rilis pertama kali di Jakarta pada beberapa waktu lalu, bersamaan dengan datangnya NO TURNING BACK di Moe CafĂ©, Bintaro. Kedua edisi EP tersebut kami produksi dan distrubusikan sendiri (self released) dalam jumlah yang limit.

Denger-denger SERIGALA MALAM sedang mempersiapkan full albumya? Saya pikir kalian termasuk produktif ketika beberapa waktu lalu telah merilis demo, dan sekarang tengah mempersiapkan album full length. Bisa diceritakan sedikit mengenai album tersebut (rekaman di mana, berapa lama proses recording-nya, siapa produsernya--kalau ada, dan record label-nya)?
Komeng: Untuk full album ini kami tetap mengerjakannya di tempat yang sama, yaitu di Elssy Studio yang bertempat di daerah Jombor, Jln.Magelang, Yogyakarta. Dengan sound engineer yang masih sama, yaitu om Wisnu Jahat (Peach 6012). Untuk full length ini sendiri seharusnya memakan waktu yang singkat, tetapi karena berbagai hal jadi agak macet sedikit. Kami mulai masuk studio dan menggarap album ini secara serius pada sekitar Oktober 2009 lalu, sudah menyelesaikan 7 materi baru dan masih menyisakan 3-4 materi lagi untuk memenuhi target kami nantinya. Direncanakan full length ini akan berisikan 10 lagu baru, 3 lagu lama dari EP kami terdahulu dan 1 atau 2 buah video atau footage video dari band kami sendiri. (Wow, it’s great, bro! Memang udah saatnya band-band hardcore Jogja lebih produktif dan mulai untuk membuat full album, ga sebatas demo ato EP mulu. Hehe! Red)
Untuk album ini sepertinya kami juga bakal tetap memproduksi sendiri, dengan kata lain kami belum memiliki produser, ataupun record label, jadi apabila ada dari teman-teman yaang tertarik untuk membantu untuk memproduseri kami, maka kami akan sangat senang menerima bantuan tersebut. Hehehehe! (Nah tuh, bagi kamu-kamu yang tertarik untuk memproduksi full length album perdana SERIGALA MALAM, hubungi mereka langsung aja. Ini band bagus loh! Hehehe! Red)

Apakah ada perbedaan secara musikal antara yang demo kalian dengan full album yang akan dirilis tersebut?
Komeng: Basically, secara musikalitas kami sepakat untuk tidak banyak merubah karakter musik antara EP dan full album kami nantinya, tetap berkiblat pada NYHC, sound2 gitar seberat MADBALL, grove-grove ‘two-step’ ala SICK OF IT ALL, little bit part sing along AGNOSTIC FRONT, etc. Hanya dari segi lirik saya menawarkaan sesuatu yang lebih tajam dan sedikit gelap. 

Sebagai sebuah band yang saya pernah lihat menggunakan jargon ‘negative hardcore’, apa batasannya menurut kalian? Dan bagaimana kalian memaknai pertemanan dengan orang-orang yang berbeda dengan kalian, semisal yang tidak konsumsi rokok/alcohol ataupunStraightedger?
Komeng: Agak berat, hehe! (Kalo agak berat, ditumpakke becak wae, Meng. Hahaha! Dagelan lawas. Haha! Red). Wah sebenarnya makna dari ‘negative’ yang sering kami jadikan tagline ini, bukan negative lawan dari positif sih, banyak memang orang ato sebagian dari teman-teman yang salah mengerti tentang jargon ini. Mari saya jelaskan. Awal kami memakai jargon ini adalah, sebelum terbentuk SM sendiri saya sudah menyukai satu band asal Jakarta Timur yaitu LOOSERZ yang berjargon ‘negative hardcore’. Kemudian ketika saya membentuk SM saya meminta ijin padaleader band tesebut yang pada waktu itu adalah Mario Ganzamo (RIP), untuk memakai jargon tersebut. Dan alm. mengijinkan. Namun menurut saya sendiri jargon negative ini bukan sebatas dilihat dari makna tentang bebas mengkonsumsi rokok, alcohol, mariyuana, atau hal-hal yang dianggap negative lainnya, tetapi negative yang kami maksud lebih condong pada pola pikir kami, dan attitude kami. Yaitu sejauh mana kami bisa mengontrol jargon yang kami jalani tetap tidak merugikan orang lain yang ada di luar jargon tersebut. Itu saja. Jadi negative yang kami anut atau jalani sangat jauh dari pemaknaan negative yang lawannya positif itu. Negative = kami bisa betindak semau kami, namun kaami bisa mengontrolnya dan sebisa mungkin tidak merugikan org lain. (Hal ini memang subyektif, jadi minimal jawaban Komeng ini bisa menjelaskan dari beberapa temen yang mungkin mempertanyakan jargon ‘negative hardcore’ tersebut menurut versi SERIGALA MALAM. Gitu kan, Meng? Hehe! Red)
Untuk masalah pertemanan, kami tetap berteman dengan semua orang, baik itu teman-teman Straightedge ataupun penganut paham yang lain. Dan kami tetap support dengan teman-teman SxE tersebut. Karena menurut kami baik itu SxE atau negative, ataupun positive youth ataupun yang lain, kita tetap seatap, sama dan berada dalam satu scene yang tidak berbeda. Jadi tidak ada untungnya membuat jarak hanya karena satu paham yang berbeda, karena berbeda itu akan selalu ada. Jadi alangkah baik jika kita bersatu, membuat scene yang lebih besar dan maju, ketimbang menciptakan suatu jarak dengan perbedaan yang ada tadi. Pokoknya united we stand and devided we fall. Hahaha! Benar, kan? (Setuju, Meng! Di manapun perbedaan akan selalu ada. Yang penting gimana kita memaknai perbedaan itu dalam sebuah balutan saling respect yang masuk akal. Hardcore still lives dehh!! Huehehe!! Red)

Bagaimana masing-masing dari kalian memaknai ‘hardcore’?
Komeng: Saya pertama kenal hardcore pada saat saya SMA, “Built to Last”-nyanya SICK OF IT ALL, that song brings a big impact for me. Kemudian saya mulai bergabung dengan sebuah band di Malang (TARGET LOCKED), yang merupakan band hc pertama saya, kemudian tahun 2004 hijrah ke YK, vakum beberapa tahun, dan kembali berkutat di hardcore lagi pada awal terbentuknya SM ini, dan bagi saya dengan seiring waktu hc telah membentuk pola pikir yang berbeda dalam diri saya sendiri. Dan hingga saat ini hc sudah menjadi jalan hidup dan keseharian saya.Hardcore isn’t only about fashion and trend, for me its about how hard we can live on this hard world. How hard we can work and looking for some money for keeping us eat and live. How hard we can still keep our commitment to keep our promises, how hard we can keep this friendship , how hard we keep our family save , that what hardcore means to me. (Waduw, bahasa Inggrisnya panjang amat, Meng! Hehe! Red)
Mario: Menambahkan punya komeng, tidak ada kompetisi di scenehardcore untuk menjadi terbaik ato apalah, ini hardcore bukan pop. (Wahahaha! Kalo kompetisi ntar bisa-bisa ada MamamiaCore ya, Mar.. Hehe!Red)
Bagong: Hardcore itu berarti dan menyenangkan ketika dipahami sebagai suatu misi, bukan sekedar senang-senang saja. (Sipp! Red)
Niko: Hardcore it’s a movement
Jionk: Saya sedang dalam proses pembelajaran tentang apa itu hardcore, dan saya sangat menyukai nya.

Di scene hardcore, kalian termasuk “famous” sekarang ini. Bagaimana tanggapan kalian?
Komeng: Haha! Jangan bilang famoz. Ga suka, men-jarak-i, kami sama sekali tidak famoz, kami sama saja dengan teman-teman dari scene hc yang lain, ga ada yang berbeda. Kita semua sama.
Mario: Hahaha! Famous? Menurutku di hardcore tidak ada kompetisi untuk menjadi famous ato jadirockstars. Semua sama aja, we are isn’t cool band. Patut dipertanyakan kalo ada orang yang menganggap SM famous. Hahaha!
Bagong: Famous ki terkenal to? Hehe! Engga deh kayanya. Kami tetep saja ngga berbeda dengan kami yg dulu, tetep belum punya apa-apa buat dianggep famoz maksud saya. Tetep kere juga, tetep ga punya uang kas, tetep ngutang latian. Hehe!
(Hehehehe! Iya, bener. Semuanya sama. Yang penting tergantung gimana kita berkontribusi secara wajar dan konsekuen di scene dan kehidupan sehari-hari.. Red

Apabila dilihat di internet, saya sering melihat merchandise SERIGALA MALAM (khususnya kaos dan hoodie). Bagaimana kalian mengelola hal tersebut? Karena menurut saya merchandise memang diperlukan bagi sebuah band.
Komeng: Wah, merch ya? Uhm kami belum ada orang yang benar-benar mengurusi hal tersebut pada awalnya, jadi biasanya ada teman yang nawarin modalin buat bikin merch, selanjutnya kami jual hand by hand, nah nanti royalty buat band langsung masuk ke studio untuk biaya rekaman, tapi sekarang uda ada Overcome Merch, punya Mario, jadi sekarang dia yang ngurusin semua perputaran merch SM.
Mario: Cekidot www.overcomemerch.wordpress.com (Wah, Mario nih promo terus. Narsis. Haha! Sipp! Red)
Jionk: Mario juga bikin tas SM sekarang. Ternyata setelah saya tanya, ternyata Mario pengen merch-nya SM sebanyak mungkin buat ngalahinmerch-nya SKJ’94. Hahaha! (Wah, kalo bahasa Inggrisnya “MerchWar”. Hahaha! Piss.. Red)
Bagong: Wuh nggawe tas barang to? Apik ra? Pesen siji nggo adik ku, dab! (Aku yo ho’oh, pesen satu. Hehe! Red)

Sejauh apa kalian memaknai DIY ethic?
Komeng: DIY, uhm…. Menurut kami DIY adalah satu ethic yang ga mungkin bisa kan dalam scene-scene minor di Negara ini, sperti scene hardcore, punk, metal, etc. Dan mau tidak mau semua pasti akan mengalami ethic ini pada awal pembentukan suatu scene maupun band. Dan saat ini SM juga tetap memakai ethic ini dalam tiap prosesnya. Namun sejalan dengan waktu yang terus berjalan, proses tersebut pasti akan tersaring, maksud saya ada berbagai macam tipe DIY yang sudah kurang cocok untuk diterapkan di era yang baru ini. Contohnya, penolakan terhadap media, menurut saya jika saat ini kita menolak media untuk mengenalkan suatu band atau scene pada khalayak ramai, maka itu merupakan usaha bunuh diri yang paling efektif untuk band atau scene itu sendiri, penolakan terhadap media itu bisa dan sangat boleh lakukan, tetapi tetap harus ada penyaringan terlebih dahulu, jika dulu kita menolak dengan adanya media, itu bisa sangat dimaklumi, karena dulu kita masih memiliki banyakfanzine yang bisa membantu kita dalam mengetahui hal-hal tentang hc,etc. Tapi sekarang? Mungkin hanya Betterday ini yang masih bertahan dan terus aktif di kota ini, salute! Nah, oleh karena itu sudah amat kurang etis jika kita menolak keberadaan media baik itu cetak atau apapun bentuknya pada waktu ini, karena sebenar nya kita juga bisa menjadikan media itu untuk menjadi suatu wadah untuk menjalankan misi kita selanjut nya, tapi ingat, kita juga ga bisa asal menerima, tapi menyaring terlebih dahulu media apa yang bisa membantu kita dengan sungguh-sungguh dan yang tidak bisa benar-media membantu kita! Itu saja. Ini hanya sebagian contoh kecil saja, untuk yang lain kita bisa nya masing-masing, karena kita sudah sama-sama dewasa. Dan untuk awal yang baik menurut saya, mari kita dukung band teman-teman yang ada di dekitar kita. Kita juga bisa jadi media yang baik untuk teman-teman kita, Supportmereka, beri masukan dan kritikan, jangan saling tikam, dan menjatuhkan. Tapi lebih baik berlomba untuk berkarya, karena itu bakal lebih sangat baik untuk perkembangan scene kita. (Secara garis besar aku setuju, Meng. Ethic DIY emang penting sebagai sebuah semangat kemandirian. Tapi DIY juga mesti rasional. Kalopun, semisal konteks penggunaan media, kata Komeng, memang harus jitu. Be the media! Red)

Sampai kapan kalian akan ber-hardcore ria? Hehe…
Komeng: Sampai saya punya cucu dan mengnalkan hc pada cucu saya nanti.
Mario: Sampai saya punya vespa 100 biji. Hahaha!!
Bagong: Apik idemu, Meng. Aku sama aja kaya, Komeng.
Niko: Sampai hardcore Jogjakarta dikenal di Indonesia dan penjuru dunia pun, saya ga akan brenti harkor-harkoran.
Jionk: Sampai mata saya jadi lebar, saya jg ga akan brenti harkor-harkoran juga deh kayanya. Karena harkor sangat mengasikan.

Apa influens dari masing-masing member SERIGALA MALAM? Sebutkan berapa saja…
Komeng: Lou Koller, Freddy Crizien, Danny Diablo, Roger Mirret, Jammie Jasta, Scot Vogel, Rick Ta Life, Tobby Morse, banyak, Hehe! Dari pertama saya mendengarkan “Built to Last” saya tau saya akan sangat menyukai Lou Koller, SICK OF IT ALL, dan hc. Dan hingga saat ini saya sangat suka SICK OF IT ALL. Tapi kalo untuk akhir-akhir ini saya banyak mendengarkan TERROR “Damned and the Shamed”, MADBALL “Legacy”, “Set It Off”, “Infiltrate”, beberapa album lawas SOIA, album terakhir HATEBREED, LA COKA NOSTRA “That’s Coke, IMMORTAL TECHNIQUE “Harlem Renaissance”, dll.
Mario: BAD BRAIN, CRO-MAGS, AGNOSTIC FRONT, DOWN TO NOTHING, GO IT ALONE, and Morrissey! Akhir-akhir lagi sering ke Keraton dengerin gending Jawa dan liat langsung para abdi dalem betapa luwesnya memainkan gamelan. (Yeahh, Javanese hardcore in your face. Haha! Sipp!Red)
Niko: MADBALL, MADBALL, MADBALL, MADBALL, SICK OF IT ALL, kalo other influences selain hc yang lumayan mempengaruhi sense of music saya ada HELLA, TOE, MEW, dan banyak lagi.
Bagong: MADBALL, SICK OF, MADBALL, SICK OF…..
Jionk: banyak mp3 yang direkomendasikan teman-teman SM pada saya, tapi MADBALL amat mempengaruhi saya. Tapi FIRSTBLOOD juga oke. TERROR juga, SICK OF IT ALL mantap. AGNOSTIC FRONT juga oke. HATEBREED juga mantap banget sound-sound-annya, EARTH CRISIS juga sip, xBISHOPx juga enak, CDC juga, FURIOUS STYLE ajieb, saya jadi bingung. Hardcore tuh bagus-bagus semua. Semua saya jadikaninfluences. Hoho!! 

Apakah rencana ke depan bagi SERIGALA MALAM?
Komeng: Membuat karya yg lbh baik dan baik lagi. Membuat scenehardcore Yogyakarta lebih dikenal di semua kalangan masyarakat luas. Baik di Indonesia sendiri ataupun di Negara lain yang sudah lebih dulu dapat menghargai musik hardcore.

Untuk menjalin pertemanan, ke manakah pembaca Betterday bisa mengkontak SERIGALA MALAM?
Komeng:
E-mail : malamserigala@yahoo.com
FB: serigala malam
Group FB: SERIGALA MALAM
Myspace: myspace.com/serigalamalamyk
Official merch: www.overcomemerch.wordpress.com

Terima kasih atas waktunya. Semoga sukses terus buat SERIGALA MALAM dan masing-masing dari kalian. Hardcore still lives!!
Sama sama kak Nanu, maaf kalo hasil interview ada yg kurang pas. For Betterday: keep fight, jangan pernah brenti membagi pengetahuan dengan pembaca, karena cuma anda yang benar-benar masih mengedarkan semangat zine tentang hc dan hal-hal sekitaran hc di kota ini .
RESPECT&REGARDS. VIVA LA HARDCORE FAMILIA. (Wah, nek kurang pas dimiringke sithik. Haha! Ga kok, sipp! Thanx atas suportnya! Sukses ya! Red)

Band Profile


BEFORE GATH terbentuk pada tanggal 10 Januari 2010 di Yogyakarta. Pada awalnya kami beranggotakan 5 orang, namun di tengah perjalan karir bermusik kami 1 orang personil mengundurkan diri dikarenakan kesibukan lain. Pada akhirnya kami sepakat melanjutkan perjalanan musik kami hanya dengan beranggotakan 4 orang yang terdiri dari: Nuryulianto (vocal/lead guitar) Jati Kurniawan (back vocal/guitar) Taufiq Endrawan (back vocal/bass) dan Rendy Putra (drum).
Genre musik yang kami bawakan adalah Pop / Pop Punk. Genre ini kami bawakan karena banyak terinspirasi oleh beberapa Band Pop Punk seperti Blink 182, All Time Low, dan juga Band Lokal seperti Rocket Rockers.
Dalam Usia 1 Tahun ini Before Gath telah merilis 2 single yang berjudul "PESTA PORA" dan "SEPERTI MIMPI" yang dapat di Download di:
http://www.purevolume.com/beforegath
So, See you at our gigs and keep support friends !
Let's Get The Gath !
Website:
http://www.myspace.com/beforegath
http://www.reverbnation.com/beforegathband
http://www.purevolume.com/beforegath

Senin, 08 Agustus 2011






1. Hai, temen-temen di xBRAVEHEARTx semuanya… Apa kabar?
Baik baik aja kok semuanya.. Kamu sendiri gmana kabarnya? (Aku juga baik-baik aja! Tetep sehat dan berusaha tetep positive thinking! Hehe! Red)

2. Betterday zine pengen ngobrol-ngrobol dikit dengan kalian. Boleh, kan? Tolong perkenalkan dulu masing-masing anggota xBRAVEHEARTx dunks… Boleh dimulai dari nama (lengkap dan panggilan boleh), status, hobi, dll… Hehe!
Yudha: Bolehlah.. Yudha Irawan aka Katexxx, vokal, status masih single, skate, main game.
Revan (Cis): Boleh.. R.Revan F.W aka Buncis, gitar, skate, dan jalan jalan malam hari, Winning Eleven..
Deddy: Deddy Priatmodjo aka Chris Family Guy, bass, sibuk kuliah.
Regani: xReganix, gitar.
Bagoes: Ya boleh lah, Achmad Bagoes, drum, skate and skate, pisang dan kue risol, Counter Strike, menulis, dan jalan jalan, pusing kuliah.. 

3. Bisa tolong diceritakan sedikit sejarah terbentuknya xBRAVEHEARTx?
BRAVE HEART itu dulunya bernama STRUGGLE THAN BEFORE, dibentuk tahun 2002. Waktu itu awalnya dari SMA, Bagus, Deddy, Dico, dan Dendy, yang pengen buat band. Waktu masih berempat kita belum punya lagu sendiri dan masih meng-cover lagu dari LOST SIGHT dan THINKING STRAIGHT waktu itu. Setelah beberapa waktu Dico yang tidak bisa membagi waktu, akhirnya keluar dari band, dan band ini dibiarkan menganggur untuk beberapa lama. Dan untuk mengisi kekosongan formasi, Yudha (SECOND CHANGE-RIP) dan Revan (SIDE OF STRENGTH-RIP) bersedia untuk mengisi kekosongan itu. Dan mendapat formasi yang pas: Yudha (vox), Deddy (bass), Dendy (gitar), Revan (guitar), Bagus (drum). Setelah berjalan lebih dari empat atau lima tahun, akhirnya Dendy memutuskan untuk keluar, untuk lebih fokus pada kuliah. Dan kekosongan itu sempat diisi oleh Rizal aka Mpu (ex- SECOND CHANGE, SENSE OF PRIDE, RAINCOAT), dan Dimas aka Samid (SENSE OF PRIDE). Lalu karena masalah waktu akhirnya mereka keluar dan sampai detik ini kekosongan tersebut diisi oleh Reegi Regani (BELIEVE). Dan formasi terakhir Yudha (vox), Deddy (bass), Regani (gitar), Revan (gitar), dan dan Bagus (drum). Alasan mengapa kita pake nama BRAVE HEART itu, kebanyakan orang selalu takut, ragu, dan akhirnya tidak jadi mengambil keputusan yang udah dia buat karena ada omongan dari orang lain yang menyatakan klo itu keputusan yang tidak baik untuk dirinya. Sebenernya tidak usah takut atau ragu, mungkin buat orang lain itu memang jelek tapi keputusan itu belum tentu jelek buat kita. Jadi ya coba aja, beraniin diri untuk ngambil pilihan itu dan terima segala konsekuensinya.

4. Apakah dari awal kalian udah memilih konsep Straightedge sebagai sebuah komitmen band ini? Mengapa kalian pilih Straightedge sebagai sebuah konsep kolektif/band (political choice) untuk disebarkan melalui lirik/lagu?
Yudha: Yup, karena kami ingin berbeda, dan memang kami menyadari bahwa hidup sehat itu sangat menyenangkan agar kami dapat melakukan segala hal. Bagi kami pesan tersebut sangat penting untuk memajukanscene hardcore, memberikan dampak positif bagi kehidupan pribadi , lingkungan sekitar bahkan mungkin untuk dunia ini.
Bagoes: Yah memang dari awal secara personal kita memang Straight Edge, dan memang pada waktu itu hardcore maupun Straight Edge di Jakarta udah mulai kendur. Tenggelam diantara musik seperti screamo dan semacamnya. 

5. Apa aja band-band yang meng-influence xBRAVEHEART secara musikal?
Yudha: TEN YARD FIGHT, SECTION 8, HAVE HEART.
Bagoes: TURNING POINT, IN MY EYES, AMERICAN NIGHTMARE, BANE, HAVE HEART, CARRY ON, OUTLAST, dan SECTION 8. Boston ketemu Swedia lahh ..

6. Boleh tau kapan masing-masing dari kalian mengklaim sebagaiStraightedger (personal choice) dan alasannya?
Yudha: Bagi saya pribadi tidaklah penting untuk memberi tahu sejak kapan saya mulai menjalani/mengklaim diri saya sebagai Straight Edge. Menurut saya, yang lebih penting adalah kita bertindak dan menjalaninya untuk kehidupan kedepannya.
Cis: Saya mengklaim sebagai Straight Edge kira-kira sudah 10 tahun lebih sampai sekarang masih. Aminn.. Alasannya ini adalah jalan yang terbaik buat saya dan ini membuat saya lebih sempurna baik jasmani maupun rohani.
Deddy: Kalo gw kurang lebih dari 6 th yang lalu. Kenapa gw memilih bwat jadi Straight Edge, menurut gw cara pandang Straight Edge sama kaya kaya cara pandang gw. Regani: Bukan dari kapan mulai Straight Edge, tapi mau sampe kapan jadi Straight Edge.
Bagoes: Kalo saya mulai dari SMP kelas 2, yah awalnya sih cuma sekedar ikut-ikutan aja. Lalu berusaha mencari tahu sendiri tentang filosofinya, dan band-bandnya. Alasannya yah dulu kan waktu main skate, waktu belum terlalu tau banyak band Straight Edge. Banyak anak-anak yang terlibat dengan alkohol dan drugs. Dan waktu SMP ada temen yang selalu menyodorkan rokok ke anak-anak kelas satu, dia bilang kalo gak ngerokok, lo cupu, gak punk. Punk buat saya menjadi berbeda pada masa waktu yang semua orang bertindak dan berprilaku sama. Nah, itu suatuterms yang ingin saya tentang, dan buat saya Straight Edge dan hardcore berarti besar bagi saya karena hal ini yang mengajari saya untuk berbuat baik kepada sesama meskipun saya bukan orang yang religius sekali dan sebuah pilihan yang saya ambil untuk membantu mencapai cita-cita. Hmm..maksud saya, jika saya disodorkan hal-hal buruk seperti itu dan hal-hal baik, jelas Straight Edge saya ambil sebagai suatu jalan yang menuntun saya untuk hidup lurus. Self-control yang sangat baik. Saya bandel sekali tetapi tidak untuk merusak otak dan jiwa saya. Selain itu, Straight Edge dan hardcore bagi saya mengajari untuk menjadi lebih konsisten pada pilahan yang diambil dalam hidup ini. Apapun itu. Setelah tujuh tahun, saya masih sama dengan saya saat SMP. Hardcore, Straight Edge, and skate skate skate yeahh!

7. Dari lagu-lagu yang kalian ciptakan, pasti ada donk yang menceritakan tentang konsep Straightedge. Tolong donk sebutin judul-judul lagunya dan sedikit eksplanasi liriknya… Aku yakin pasti banyak para pembaca Betterday zine banyak yang akan tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang lagu-lagu xBRAVEHEARTx. Hehe!
Yudha: Tidak ada yang spesifik membicarakan Straight Edge, tapi lebih memberikan pesan pesan positif saja. KUHPSehat Untuk Semua UmurX-Man Crew.
Bagoes: Ada, judulnya X Man CrewSUSU, dan Komitmen Untuk Hidup Positif yang kita cover dari SIDE OF STRENGTH. KUHP isinya sangat jelas sekali mengajak orang untuk tidak menyiakan waktu produktifnya dengan melakukan hal-hal yang tidak masuk akal.

8. Udah ada demo atau album? Kalau belum, kapan rencananya album kalian akan rilis?
Yudha Kami akan merilis full length album akhir juli ini kalau tidak ada halangan. Di bawah Commitment Record berisi 17 materi dan jangan lupa beli yahh! (Siipp!! Aku pasti beli!! Hehe! Red)

9. Tolong ceritain sedikit tentang kolektif Larangan Youth Crew… Bagaimana sejarah berdirinya, dan apa aja band-band yang ada di situ?
Yudha: Kami mempunyai visi dan misi yang sama dengan teman-teman untuk memajukan scene hardcore dan setiap tahunnya dari tahun 2005 sampai sekarang, kami mengadakan acara hardcore yang diberi nama HARDFEST. Kami memperhatikan dan melihat waktu itu tidak ada acara yang benar benar memberi kesempatan terhadap band-band hardcore lama maupun baru untuk dapat menyalurkan pesan pesannya. Band hardcore waktu itu selalu disisihkan, dan kami merasakan bagaimana rasanya main paling awal dan paling akhir. Bandnya ada FINAL ATTACK, BRAVE HEART, RAINCOAT, SENSE OF PRIDE, FOR OUR COMMITMENT, EFFORT, AGRESI, WHAT WE THINK. Cek saja myspace-nya untuk mendapatkan info yang lebih jelas.
Bagoes: Waduh saya bingung, sebenernya Larangan sendiri adalah sebuah nama komplek perumahan. Komp. Larangan Indah. Sejarah berdirinya hmmm gmana yah, yahh cuma sekumpulan anak-anak yang dulu suka nongkrong aja, ngobrolin musik, acara, main petasan, senang-senang, atau semacamnya di suatu mini market namanya Kopedana ditemani nasi goreng mas John dan martabak mas Yo. Dulu bandnya ada SECOND CHANGE, SIDE OF STRENGTH, DYIN INSIDE, NO LABEL, dan sekarang udah gak pernah nongkrong disitu lagi karena tokonya udah mulai ramai. Sekarang pindah di Taman Puring, Velvet Rockstore. Band anak-anak sekarang ada BRAVE HEART, RAINCOAT, SENSE OF PRIDE, FINAL ATTACK, FOR OUR COMMITMENT, ROBO MURPHY, dan kemudian berkembang dan bertambah ada dari Depok seperti WHAT WE THINK, SO MUCH MORE, A THOUSAND PUNCH, serta lain kawasan seperti GRAVEDANCER. Larangan Youth sendiri sudah tidak lagi mengutamakan masalah kawasan. Kita lebih pada kumpulan anak-anak yang suka bersenang-senang tertawa, dan kadang terlihat bodoh, mendengarkan musik apapun, yang penting kita tahu siapa kita. Stay to the roots yo!
10. Apakah Larangan Youth Crew adalah sebuah kolektif Straightedge?
Yudha: Tidak, kami terdiri dari berbagai kalangan dan tidak membatasi atau menutup diri hanya karena perbedaan, yang terpenting kami mempunyai visi dan misi yang sama untuk memajukan scene hardcore.
Bagoes: Bukan sama sekali, memang ada beberapa Straight Edge dan non-Straight Edge. Tapi kami berusaha untuk bisa saling memahami. Larangan Youth adalah sebuah kumpulan anak anak yang memaknai DIY secara masing masing individu dan isinya tentang bagaimana bersenang-senang dan menikmati hidup yang ada.

11. Dari kabar burung yang saya denger (berarti bisa aja salah), paraStraightedgers di Larangan Youth Crew pernah berantem dengan beberapa pihak yang kontra-Straightedge? Bener nggak tuh? Tolong diceritakan dunk… Hehee! Sekalian buat klarifikasi…
Yudha: Tidak benar sama sekali!! Karena kami sangat menghargai perbedaan yang ada. Selama kami tidak diganggu dan tidak ada yang mempermasalahkan kehidupan yang kami pegang, semua itu tidak menjadi masalah sama sekali
Regani: Hahahahaha…
Deddy: Siapa sih yg nyebarin gosip kaya gitu ya.. Daripada berantem sama yang kontra-Straight Edge, mending gebukin yang nyebarin gosip ini. Hehehehehe!
Bagoes: Kami bantah itu, itu tidak benar hhe.. Kami cinta damai tapi apabila ada yang “menjual” yahh tidak segan segan kami “beli”.. If you tried to make a mess with us, you just mess with the rest of us. (Wahh, berarti gosip itu salah yah! Nah, buat para pembaca Betterday yang mungkin penasaran, kamu bisa lebih ngerti kan? Red)

12. Bagi kalian sendiri, Straightedge itu apa? Sejauh apa kalian memegang Straightedge versi masing-masing dari kalian?
Yudha: Prinsip hidup yang yang sangat baik untuk dijalani, apapun kalian karena tidak ada batasan siapa yang berhak untuk menjalani atau tidaknya.
Cis: Straight Edge buat saya adalah lebih dari sekedar lifestyle di mana Straight Edge adalah suatu pandangan hidup, pola pikir yang terus membawa dan menjadikan kita lebih baik, walaupun saya ngerasa masih banyak kekurangan yang saya miliki tapi setidak-tidaknya Straight Edge menjadi alat untuk mencapai apa yang saya mau dalam hidup. Semuanya harus dimulai dari kita sendiri untuk menjadi yang lebih baik.
Deddy: Straight Edge itu melihat segala sesuatunya dengan positif, karena dengan mengklaim diri sebagai Straight Edge kita harus bisa menunjukan kepribadian yang positif. Gw pengen Straight Edge till dead.
Regani: Straight Edge itu bagi gw disiplin buat diri gw sendiri… Gw ga bisa bilang sejauh mana tapi XXX di tulang kering gw mungkin udah bisa ngejelasin semuanya..
Bagoes: Straight Edge bagi saya tidak harus terus-menerus mengurusi hal-hal seperti free sex, alkohol, rokok, obat obatan terlarang. Sebagai Straight Edge kita harus berpikiran melebar. Bagaimana kita bisa berguna bagi orang lain kalau kita hanya terpusat pada isu-isu itu saja. Dengan diperparahnya kondisi bumi akibat pemanasan global dan hal ini karena ulah manusia juga. Saya menjadi sedikit peduli dengan keadaan ini. Mengurangi tindakan yang mungkin akan berdampak pada alam sekitar baik langsung maupun tidak langsung seperti buang sampah pada tempatnya dan mengurangi sampah plastik.

13. Bagaimana pula dengan geng Straightedge? Apakah kalian setuju?
Yudha: Setuju aja, selama dapat memberikan dampak yang positif untuk diri kita sendiri, geng tersebut, dan lingkungan sekitarnya.
Regani: Setuju aja.. Kan bisa arisan juga. Hehehe!! Abisnya udah terlalu banyak geng motor & mafia jadi-jadianan. Hahahahaha! (Bener juga, bro! Aku setuju niy sama yang ini! Haha! Red)
Bagoes: Buat saya pribadi, kan kalo geng itu muncul ketika ada seseorang yang muncul dan menamainya. Selama gak ada orang yang memulainya, anak-anak yang ngumpul yahh akan tetep jadi anak anak yang ngumpul aja.

14. Apa arti konsep ‘true till death’ di dalam Straightedge bagi masing-masing dari kalian? Apa tanggapan kalian tentang para ‘sell outs’ yang dulu pada awalnya menggembar-gemborkan Straightedge, namun kemudian dengan santainya mengkhianati dengan mulai atau kembali mengkonsumsi rokok/alkohol? Adakah kritik pedas di dalam situ? Atau mungkin lebih dari itu?
Yudha: Memutuskan untuk menjalaninya sampai kapanpun, untuk parasell outs, saya pribadi cuma bisa bilang, “ You’re fuckin broke man!”. Di album kita ada lagu yang isinya mengenai hal ini yaitu Pale Faith.
Regani: True tiil death adalah tulisan yang ada di dada gw. Itu aja. Kalo buat sell outs yang dulunya gembar-gembor seperti rasul Straight Edge tapi sekarang dia ngerokok atau mabuk ya gak masalah bagi gw. Itu kan pilihan dia. Semuanya itu proses hidup. Selagi dia gak ngeganggu hidup gw, gw sih baik2 aja. Hehehehe!
Deddy: Artinya gw menjalan kan Straight Edge sampai mati. Menurut gw orang-orang kaya begitu (sell outs, Red) dulunya mengklaim dirinya STraighht Edge karena ikut-ikutan aja, bukan karena emang ingin jadi Straight Edge. Setiap orang bebas memilih jalan hidupnya masing-masing. Mungkin mereka memang nggak cocok dengan jalan hidup Straight Edge. (Yups., setuju! Tapi menurutku kritik pedas terhadap orang-orang seperti itu juga adalah hak kita juga. Ini mungkin biar nggak sembarangan orang bisa dengan santainya mengklaim Straightedge tanpa pertimbangan masak-masak. Ya nggak? Hehe! Red)
Bagoes: Ada arti setia terus pada Hardcore dan Straight Edge, buat sayatrue till death berarti komitmen yang konsisten. Sekali kita mengklaim dan mentato kita true till death, selamanya kita harus konsisten pada hal yang satu ini. Komitmen inilah yang langsung atau tidak langsung mengikat kita untuk berkompetisi menjadi diri yang lebih baik, tidak hanya ditunjukkan dalam sisi kehidupan scene saja tetapi dunia luar juga. Sukses dalam hidup dan semua cita-cita. Tanggapan buat sell out yahh biarin aja, mau diapain. Itu udah hak mereka untuk memutuskan sesuatu, asal mereka gak membanggakan dulu ketika mereka menjadi Straight Edge saja. Lagian pasti mereka malu dan mengecewakan banyak orang tentunya. Hukuman psikologis seperti itu lebih berat daripada pukulan atau semacamnya. Tentunya kita sebagai Straight Edge juga sedikit kecewa dengan mereka, mungkin lebih kecewa. Makanya ketika mulai menyukai suatu hal, berusaha untuk tidak mengklaim dulu, ketahui secara dalam, maknai, apa memang ini hal yang kita butuhkan dalam hidup atau tidak. (Nah, ini yang jadi masalah sekarang! Straightedge udah jadi semacam tren.Red)

15. Ada anggapan dari beberapa orang bahwa Straightedge merupakan sebuah konsep dan pergerakan yang mengarah ke bentuk fasis. Apa tanggapan kalian? (Karena jujur aja, menurutku pribadi orang-orang yang mempunyai pola pikir “Straightedge is fascist”-lah yang fasis, karena mereka men-judge kita, red)
Yudha: Ini hanya pikiran orang-orang yang sempit aja. Saya pribadi bangga sekali dengan Straight Edge dan semua yang ada di dalamnya.
Regani: Gw ga peduli sama yang kaya gitu. Mending gw cari tempat makan yang enak deh daripada harus mikirin yang kaya gitu..
Bagoes: Orang-orang seperti itu adalah orang yang gak pernah mencoba berkomunikasi dengan anak-anak Straight Edge, mereka hanya men-judgesecara kolektif, disamaratakan, tidak pernah berbicara dari hati ke hati. Tapi intinya, Straight Edge atau non-Straight Edge berusaha hidup untuk menjadi yang lebih baik. Kami tidak pernah beranggapan kami yang terbaik. Anggapan itu muncul malah dari yang non-Straight Edge bagaimana mereka melihat kami. (Kaya pepatah “Kalo tak kenal maka tak sayang”. Hehe! Red)

16. Masih ada beberapa band yang mengaku sebagai band Straightedge namun nggak semua anggotanya mengklaim sebagaiStraightedgers. Apa tanggapan kalian? Karena menurutku sebagai sebuah band, berarti harus ada satu kata sepakat sebagai semacam komitmen yang dipegang bersama-sama.
Yudha: Fine-fine aja tapi kalau di BRAVE HEART sendiri memang dari awal kami mempunyai konsep, visi dan misi yang sama untuk membentuk sebuah band hardcore Straight Edge yang di dalamnya semua personel harus Straight Edge, kami ingin dapat melakukan suatu hal walaupun itu berdampak kecil untuk memberikan sebuah pesan yang sangat positif untuk kehidupan kita yakni berkreasi melalui band.
Regani: Biarin aja lah.. Yang penting xBRAVEHEARTx isinya Straight Edge smua..
Bagoes: Yahh buat saya yang namanya band Straight Edge yahh semuanya harus Straight Edge tapi bukan karena mereka mau buat band Straight Edsge lantas mereka jadi Straight Edge. Straight Edge instan. (Instan, kaya mie aja, Goes! Hehe! Tapi aku setuju, kalo band yang menamakan band Straightedge berarti harus 100% anggotanya adalah true Straightedgers. Red)

17. Apa opini kalian terhadap konsep ‘negative youth’ atau ‘negative hardcore’?
Yudha: Saya pribadi, tidak pernah mempermasalahkan kehidupan orang lain yang dijalaninya, asalkan saling menghargai dan menghormati. Jadilah diri sendiri dan tunjukkan diri lo yang sebenarnya, dimanapun kalian berada.
Regani: Hahahaha.. Sama aja kaya positif hardcore lah.. Yang penting sih jadi diri sendiri dan apa adanya. Kalo positif ya bersikap positif lah di manapun berada. Begitu juga kalo negative, jangan setengah-setengah. Mabok diluar tapi pas mau pulang disadar-sadarin, minum jiguja ato pake Visine biar gak kliatan merah. Hehehehe! Gw aja yang ngejalanin gaya hidup positif masih aja dinilai negatif sama orang-orang sekitar karena penampilan gw. Kalo kata polisi yang nilang gw kemaren, ”Badan kok digambar-gambar..” Intinya yaa…TERSERAH.. Hahahaha!
Bagoes: Saya juga belum tau bener apa itu negative hardcore, isu isu yang diangkat. Entah itu hanya slogan atau apa, saya masih belum tau. Tapi menurut saya, yang namanya hardcore adalah tentang bagaimana perubahan kita dari yang buruk ke baik. Optimis bukan pesimis dalam menjalani hidup. Memiliki tujuan yang jelas. Konsisten pada pilihannya. Dan hal lain yang serupa.

18. Di lain sisi, Straightedge sekarang ini juga telah menjadi sebuah tren di kalangan hc kids sendiri. Karena banyak sekali yang masih kurang memahami tentang Straightedge tapi sudah berani mengklaim terlebih dahulu. Apa tanggapan kalian?
Yudha: Sebelum mengklaim atau mengaku sebagai, lebih baik coba untuk memahami dan menilai diri kita sendiri apakah siap atau tidak untuk menjalani segala sesuatunya dan bisa mempertanggung jawabkan apa yang kita lakukan.
Regani: Ya terserah mereka aja lah. Kita liat aja sampai kapan orang-orang itu bertahan..
Bagoes: Lebih baik tau dulu asal usul suatu barang sebelum membelinya. Tau dari mana Straight Edge muncul dan musik musik yang ada disekelilingnya.

19. Kita melebar yah… Beberapa waktu lalu di Monas, Jkt, terjadi sebuah tragedi kemanusiaan yang memalukan. Sebuah ormas berbasis agama memukuli orang-orang yang sedang berunjukrasa damai di sekitar Monas. Apa tanggapan kalian terhadap kasus tersebut? Dan apa pendapat kalian pula dengan ormas-ormas yang sejenis itu?
Yudha: Sangat memprihatinkan dan memalukan mengatasnamakan agama untuk melakukan kekerasan, bagi saya pribadi perbedaan itu indah dan tidak ada yang dapat melakukan suatu hal atau memaksakan setiap pilihan hidup orang lain, selama bisa dipertanggung jawabkan.
Regani: Hahahaha.. Itu orang-orang kurang kerjaan aja. Gw paling anti sama ORMAS…FBR, FPI dll. Meskipun gw muslim tapi gw benci banget sama FPI..
Bagoes: “Fasis yang baik adalah fasis yang mati” – Homicide. Itulah Indonesia, gampang banget memberi ijin ke organisasi yang tidak jelas. Bangsa kita tuh paling seneng dan gampang kalo diprovokasi apalagi ditambah dengan banyaknya ormas-ormas kayak FPI atau semacamnya. Yang malah bikin orang orang bingung mana yang bener dan salah dengan banyaknya opini yang muncul sehingga gampang sekali untuk dipecah. FPI, FBR, atau semacamnya lebih baik gak ada. Dan mungkin peran aparat yang lamban untuk menindak setiap pelanggaran.

20. Wah, jadi kepikiran sebuah pertanyaan nih! Kita berandai-andai yuks! Hehe! Kalau dibentuk sebuah kelompok besar yang berlandaskan paham Straightedge (tentunya dengan massa dari paraStraightedgers), kemudian melakukan aksi seperti ormas yang disebut di atas seperti menghancurkan para pengedar narkoba atau para penjual miras, jadinya kelompok Straightedge itu nggak beda dengan ormas tersebut, kan? Apa pendapat kalian? Hehe!
Yudha: Saya pribadi tidak mempunyai hak untuk melakukan kekerasan. Semuanya saya serahkan terhadap aparat hukum yang mempunyai wewenang terhadap hal ini karena kita punya hukum yang berlaku.
Regani: Jangan ah.. Itu kan udah tugasnya BNN. Ntar klo ada kelompok kaya gitu ntar orang-orang BNN kehilanagan pekerjaan donk..
Bagoes: Yang jelas gak mau bergabung karena sudah pasti kentel sekali aroma politiknya disitu kalo sudah jadi bentuk organisasi. Seorang Straight Edge pasti punya pertimbangan yang cukup baik untuk mengambil atau tidaknya keputusan tersebut. Tapi kalo memang hal tersebut sangat crucial sekali. Masa kita selalu di tindas, tidak boleh memberi perlawanan jadi orang yang berkelahi juga fasis dong. Kalo Nanu, gmana?? Harus dijawab yee hhe.. (Wah, interview balik niy.. Hehehe! Kalo aku, daripada membawa nama Straightedge untuk aksi seperti itu, mending gabung sama LSM anti-narkoba aja. Tapi sayangnya LSM sejenis itu cuma anti-narkoba doang, tapi ga anti-miras juga! Jadinya aneh! Hehehe!Red)

21. Apakah kalian setuju dengan hukuman mati bagi para pengedar narkoba kelas berat?
Yudha: Saya serahkan lagi kepada hukum yang berlaku di negara ini walaupun masih banyak kekurangan dalam menindak masalah ini. (Nah, masalahnya masih banyak aparat hukum di Indonesia yang bisa dibeli. Hehe!Red)
Regani: Setuju.
Deddy: Kalo bisa kasih kesempatan dulu aja, sapa tau tobat dia. Tapi kalo gak berubah yaudah, matiin aja kan dia udah ngerusak banyak hidup orang.
Bgoes: Setuju banget karena mereka udah terlalu banyak meraup keuntungan disana, mereka pasti udah kaya raya sekali jadi gak ada alasan untuk mencari sesuap nasi lagi dan sejujurnya kesempatan mereka untuk berubah sudah muncul ketika mereka belum tertangkap oleh pihak berwajib.

22. Ngomong-ngomong, apakah emo masih menjadi tren di scene kota kalian? Apa pendapat kalian terhadap fenomena emo? Baik secara musikal, maupun fashion yang ditampilkan oleh orang-orang pendukungnya…
Yudha: Saya tidak pernah mau memikirkan masalah ini, lebih baik mengoreksi diri kita sendiri dan melakukan hal yang lebih berguna untukscene hardcore. Yeahh!
Regani: Namanya juga tren.. Ga bakal bertahan lama. Sekarang udah ga mau disebut emo lagi. Sekarang kalo gak screamo, metal, ato ga post hardcore. Tapi kalo gw pribadi sih masih suka dengerin lagu dari band-band emo. Selagi masih enak di kuping mah dengerin aja..
Bagoes: Masih sekali, tambah parah malahan. Emo sudah merebak ke genre musik lain, sebelumnya hardcore kini mereka beralih ke metal. Pendapat saya, hmm, tentang emo adalah lebih menekankan pada gaya berpakaian yang lebih menyerupai wanita. Fashioncore, bagi mereka nilai yang terpenting adalah kelihatan “lebih” daripada yang lain, menghiraukan kenyamanan dan sebagainya. Ada yang pergi seminggu sekali ke salon, mereka lebih pusing untuk berdandan dan kurang concernterhadap sceneFashion statement mungkin penting tapi tidak segitunya. Jujur saja saya lebih suka pada band emo atau apalah yang tidak mementingkan penampilan, tampil streotype, rambut polem, celana yang idihhhhh. Hhe.. Sejujurnya saya suka beberapa band emo, atau bukan yahh, seperti Dashboard Confessional, Rocking Horse Winner, dan semacamnya. Issue mengenai emo semakin diperparah dengan merebaknya majalah yang mengekspose tentang bagaimana menjadi emo yang baik.. Wtf!! Distro yang lebih mementingkan demand pasar dengan menjual skinny jeans atau semacamnya. Mungkin sebagian ada yang merasa nyaman berpakaian seperti itu dan yang bodoh adalah ketika kita rela untuk merasa tidak nyaman ketika masih banyak pilihan untuk merasa nyaman. Intinya jadi diri sendiri aja.

23. Nggak dipungkiri, bahwa Veganisme juga berkembang di scenehardcore/punk. Kalau boleh tau, apakah ada di antara kalian yang Vegan/Vegetarian? Apa pendapat kalian mengenai Veganisme sendiri?
Yudha: Tidak, walaupun ada sebagian yang pernah mencoba tapi akhirnya tidak sesuai apa yang ingin dijalaninya. Jadi lebih baik menilai kemampuan diri kita daripada memaksakan suatu hal yang terpaksa.
Regani: Gw bukan Vegan.. Gw Regan.. (Halaaah! Promo nama ya, bro! Hehe! Red)
Bagoes: We’re meatarian. Hhe.. Saya hanya coba mengurangi asupan daging dalam tubuh karena saya tidak mau masa tua dihabiskan dengan mengkonsumsi banyak pil-pil mahal akibat tidak bisa menjaga makanan. Selama saya masih bisa makan makanan organik saya makan, kecuali kalo tidak enak, hhe.., saya akan makan daging ayam. Pertama organik lalu daging ayam kemudian sedikit daging merah. Veganisme buat saya masih sangat terlalu jauh untuk dimaknai. Veganisme bagus tapi saya belum merasa butuh dan perlu.

24. Apakah kalian setuju kalau Vegan dianggap sebagai sebuah fase lanjut dari Straightedge? (Kalau aku sih kurang setuju. Hehe! Red)
Yudha: Tidak, harus dipisahkan karena kedua hal itu sangat berbeda, semua kembali ke diri kita masing masing.
Regani: Kurang setuju..
Bagoes: Straight Edge tidak harus menjadi Vegan, dan Vegan sendiri tidak harus Straight Edge.

25. Di pergerakan Vegan ada jenis pergerakan militan seperti yang ditampilkan oleh kolektif semacam Animal Liberation Front (ALF) ketika melepaskan hewan-hewan percobaan di beberapa laboratorium di Amerika. Apa tanggapan kalian?
Yudha: Tidak ada masalah. Selama itu bisa dipertanggung jawabkan dan memberikan dampak yang baik untuk kehidupan itu sendiri.
Regani: Yaaa.. Mereka melakukan sesuatu yang mereka anggap itu benar. Ya biarin aja lah.. Hehehehe!
Bagoes: Kalo ada percobaan serupa disini, mungkin saya akan bergabung. Untung orang kita masih belum begitu pintar alias masih banyak bodoh jadi belum bisa melakukan penelitian yang canggih. Dan masyarakat kita masih sangat kental budaya timurnya jadi masih memperlakukan hewan secara wajar, mungkin.

26. Mengenai media di dalam scene, apakah keberadaan zine penting bagi kalian? Alasannya?
Yudha: Penting, untuk memberikan informasi dan menambah wawasan kita. Zine lebih banyak membahas seputar scene hardcore atau yang lain sehingga informasi yang didapat lebih asli dan apa adanya.
Regani: Penting..
Bagoes: Penting banget. Mereka yang baru bergabung harus lebih banyak mengkonsumsi zine daripada majalah mainstream.

27. Dan apa pendapat kalian mengenai keberadaan Betterday zinesendiri yang hingga saat ini masih aja kontroversial di beberapa kalangan hc/punk karena konsisten menampilkan info-info seputar Vegan & Straightedge?
Yudha: Fuckin awesome, teruskan memberikan info info tentang Straight Edge dan Vegan selama bisa memberikan dampak yang baik.
Regani: Ya bagus udah bertahan lumayan lama. Kalo bisa lebih universal aja sih biar bisa merangkul lebih banyak orang. Gapapa juga kontroversi. Karena kontroversi adalah bagian dari sebuah strategi promosi. Hehehe.. (Marketing niy!! Hehe! Tapi emang betul. Kontroversi sangat “menjual”. Hehe! Red)
Bagoes: Salut aja, tidak menampilkan suatu kebohongan yang ditutupi dengan keindahan tulisan. Apabila hadir untuk dibenci yahh dibenci bukan mengindahkan tulisan hanya untuk disukai oleh orang saja. Mungkin sebagian ada yang tidak suka dengan Betterday karena isu-isu yang diangkat atau mengenai rubrik-rubrik yang ada, tetapi tidak menyurutkan niat dan merubah gaya penulisan si penulis. Salutttt...

28. Tolong sebutkan 7 band yang mempengaruhi masing-masing dari kalian… (Boleh band dalam maupun luar negeri, red)
Yudha: THINKING STRAIGHT, HAVE HEART, TEN YARD FIGHT, MINOR THREAT, CARRY ON, CHAMPION.
Regani: THROWDOWN, PANTERA, NEW FOUND GLORY, COLDPLAY, THE FLAMING LIPS, EELS, THE STREETS. Tambah ah.. Tupac Shakur & Marcuss Miller..
Deddy: DOWN TO NOTHING, CASEY JONES, THINKING STRAIGHT, HAVE HEART, DEAD PITS, TERROR, WITH HONOR.
Bagoes: Wahh berarti 7 luar dan 7 dalem yah.. Hhe... Dalam: DEAD PITS, LOST SIGHT, STRAIGHT ANSWER, TANPA BATAS, FINAL ATTACK, GRAVEDANCER, THIS HEART. Luar: CARRY ON, HAVE HEART, BANE, AMERICAN NIGHTMARE, RIGHTEOUS JAMS, CHAMPION, GO IT ALONE + LOOK BACK AND LAUGH, NAS AND DM JEMINI.

29. Apa rencana ke depan buat xBRAVEHEARTx?
Yudha: Terus memberikan pesan-pesan positif dimanapun kami berada dan membuat album, album, album dan album lagi yeahhh ....
Regani: Rilis album yang udah lama banget tertunda.. Trus pengennya sih bikin album tribute gitu. Kita maenin lagu dr band-band yang jd inspirasi kita. Ato gak bikin album A Late Night Tales of xBRAVEHEARTx. Isinya kompilasi lagu-lagu dari band-band ato penyanyi yang kita suka. Hehehehehe..

30. Bagaimana bila ada pembaca Betterday yang ingin get in touchdengan kalian? Boleh sebutin alamat email, FS, Myspace, nomer hp, dll…
Yudha: 021 – 927 18 979
Bagoes: Mau nomer saya? Hhi.. Email aja kesini: bagoesthestb@yahoo.com atau www.myspace.com/bagoes
31. Kata-kata terakhir buat para pembaca Betterday zine di tanah air? Boleh wejangan, propaganda, atau apapun… Hehehe!
Yudha: Jadi diri sendiri dan tunjukkan kalau itu diri lo yang sebenernya !!
Regani: Support your local band. Beli CD dan merchandise dari band-band local. Beli tiket kalo dateng ke acara..
Bagoes: It’s better to look ridiculous than absolutely boring! Trus maenskate, jangan takut jatoh.. Lohhh kok! Hhe.. Sebentar lagi RAINCOAT akan mengeluarkan album dibawah label TrueSide Record, jadi pekakan kuping kalian. Saya sedikit kecewa dengan HAVE HEART yang baru, itu saja ..

32. Makasih buat waktunya ya… Sukses terus buat kalian ke depannya! Stay true to your grave! C ya…
Yudha: Sama sama, amin terima kasih telah diberi kesempatan untuk menjawab interview ini. (Sama-sama.. Red)
Regani: Mariiiiiiiiiiiiiii..
Bagoes: Terima kasih atas interview-nya, Nu.. (You’re welcome, Goes.. Hehe! Red)